Lokasi Rawan Longsor di Merapi dan Merbabu selama Musim Hujan

00.44 Add Comment
Sampai tulisan ini diturunkan, demi mengingatkan penduduk di lebih kurang lereng Merapi & Merbabu, BPBD telah menyebarkan surat imbauan peningkatan kewaspadaan ke jumlahnya kecamatan. Dalam surat itu, dikabarkan bahwa sewaktu puncak periode hujan Pebruari 2016 ini ribuan warga di lereng Merapi & Merabu mesti mendalami risiko bencana tanah longsor, banjir & puting beliung yg berpotensi kapanpun berjalan.

Lantas, area desa mana saja di kawasan lereng Merapi & lereng Merbabu yg berpotensi tinggi rawan tanah longsor?

Catatan yg dilansir BPBD jateng menunjukkan, sediktinya ada 6 Kecamatan di Kab Boyolali yg rawan longsor. Empat kecamatan berada di kawasan lereng Gunung Merapi, Merbabu, & dua kecamatan ada di kawasan Boyolali Utara.

Empat Kecamatan di lereng Gunung Merapi & Merbabu yg rawan tanah longsor antara lain Selo, Cepogo, Musuk & Ampel, sedangkan dua lainya di Boyolali sektor utara, yaitu Klego pula Kemusu.
Buat dipahami, struktur bentukan tanah di Gunung Merapi & Gunung Merbabu terdiri dari tanah berpasir & gembur, tidak sama dgn keadaan tanah di dataran rendah yg komposisinya padat. Tanah pasir & gembur Merapi & Merbabu ini menjadi argumen kuat kenapa risiko longsor dikhawatirkan enteng berjalan bila lereng Merapi & Merbabu diguyur hujan deras.

Peningkatan intensitas turunnya hujan dgn cuaca tidak baik menandai puncak periode hujan Indonesia antara Januari hingga Pebruari 2016. Menyaksikan tren hujan yg makin deras bersama intensitas yg semakin jelek telah mestinya menjadi peringatan bagi seluruhnya warga. Meski wilayah di dekatnya jarang berlangsung banjir dikarenakan hujan deras, bukan berarti puncak periode hujan ini dapat diabaikan. Dikarenakan tetap ada bisa jadi bencana tanah longsor & angin puting beliung yg sanggup datang kapan saja.

Seperti yg saat ini mesti diwaspadai oleh warga lebih kurang lereng Gunung Merapi & Merbabu, di Kab Boyolali, jateng. Mengutip pemberitaan Antara, potensi tanah longsor di Merbabu & Merapi meningkat drastis tatkala puncak periode hujan ini. Imbauan ini dirilis dengan cara husus oleh Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) jateng.

Peringatan waspada longsor disekitar lereng Gunung Merapi & Merbabu ini dikhususkan utk ribuan masyarakat yg tinggal disekitar lereng. Elevasi kemiringan tanah yg pass tinggi di kawasan lereng Merapi & Merbabu makin menambah risiko tanah longsor di kawasan ini. Terlebih tingginya curah hujan sebabkan tanah di lereng gunung menjadi tidak stabil & basah.

Sampai tulisan ini diturunkan, demi mengingatkan penduduk di lebih kurang lereng Merapi & Merbabu, BPBD telah menyebarkan surat imbauan peningkatan kewaspadaan ke jumlahnya kecamatan. Dalam surat itu, dikabarkan bahwa sewaktu puncak periode hujan Pebruari 2016 ini ribuan warga di lereng Merapi & Merabu mesti mendalami risiko bencana tanah longsor, banjir & puting beliung yg berpotensi kapanpun berjalan.
sumber

Puncak Musim Hujan, Waspada Gelombang laut Tinggi

00.42 Add Comment
Memasuki awal bln Pebruari 2016, serasi bersama prediksi Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) nyaris seluruhnya wilayah Indonesia bakal mengalami cuaca ekstrem. Januari & Fabruari 2016 memang lah diperkirakan menjadi fase sangat buruk dari periode hujan 2016. Puncak masa hujan di Indonesia ini ditandai dgn awan pekat gelap yg menggelayut tetap di atas Pulau Sumatera, Pulau Jawa, menjajar ke timur hingga Bali, & Nusa Tenggara nyaris tiap-tiap hri, sejak pagi hingga tengah malam hri.

Awan hitam pertanda puncak masa hujan serta ditambah bersama potensi angin kencang, petir, & hujan es yg serta diperkirakan dapat berjalan di sebanyak wilayah. Jikalau hujan deras di daratan menambah risiko banjir & tanah longsor, lain narasi jikalau hujan deras berlangsung di lautan, risikonya berupa gelombang agung di laut Indonesia.

Dengan Cara kusus, peringatan waspada hujan deras & puncak periode hujan diimbau Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika pada tersangka transportasi, khususnya transportasi laut. Dikarenakan angin kencang yg muncul di antara awan pekat di perairan Indonesia berpotensi memunculkan gelombang tinggi nyaris setinggi tiga meter.

Terlebih, dikutip oleh Antara, puncak masa hujan bersama gelombang gede di lautan dipicu oleh Periode Angin Utara. Hingga bersama pertengah Bln Pebruari 2016 akan datang, gelombang tinggi lebih dari 3 meter diperkirakan dapat menghantam perairan perairan Natuna & Anambas. Sementara utk wilayah lain seperti Batam, Bintan, Tanjungpinang, Lingga, & Karimun maksimal 1,5 meter.
sumber