Subhanallah, Hanya Dibuka Setiap Ramadhan, Suku Mandar Lestarikan Al-Quran Berusia 400 Tahun

20.02

alquran-mandar
Islam di Indonesia telah lahir dan berkembang sejak berabad silam, mulai sejak dari ujung barat hingga timur Indonesia, Islam menyebar merata menjadiagama mayoritas paling besar di Indonesia.Peristiwa Islam di Indonesia yangamat panjang telah menyisakan ribuan bahkan jutaan kisah unik yang teruslestari hingga saat ini. Salah satu bentuk bukti nyata dengan cara apapenyebaran islampertama kali digulirkan terus tersimpan rapi di salah satusudut negeri yang jauh dari hingar-bingar Kota, merupakan di desa Mandar, Majene, Sulawesi Barat.
Yaitu sebuah Al Quran yang telah berusia lebih dari 400 th yang ditulis dgntangan menggunakan getah pohon oleh Syekh Abdul Mannan, seseorangtokoh ulama penyebar Islam perdana di tanah Majene, Sulbar. Al Quranberusia lebih dari 4 abad tersebut saat ini ini masih tersimpan rapi, menjadipusaka kebanggan warga Mandar.
Al-Quran suci penuh kisah historis ini memiliki tebal 400 halaman denganbersampul kulit hewan, diperkirakan AL-Quran ditulis pada awal abad ke 16dengan memakai fasilitas tulis dari getah pohon. Tiap bulan Ramadhan, Al-Quran kebanggaan warga Mandar ini masihlah dibuka untuk diakses olehmasyarakatnamun tak sembarang penduduk dapat mengaksesnya secarabebas, mengingat rapuhnya benda purbakala ini.
Tatkala berabad-abad, Kitab suci klasik yang berukuran 10 x 15 centi m ini disimpan pula yang merupakan benda bersejarah. Bersama Trick turun-temurun, keaslian dan keawetannya selalu dijaga oleh para imam Masjid Salabose yang juga yaitu masjid tua bangunan karya peninggalan Syekh Abdul Mannan yang lebih dikenal serta yang merupakan To Aalamaq di Salabose.
Sejarahnya bergulir sejak Syekh Abdul Mannan datang dan menetap di kampung Salabose setelah menikah dengan putri Raja Banggae atau Daeng Ta di Masigi lebih kurang tahun 1608 Masehi. Sejakketika itu, ulama gede yangsangat dihormati ini memulai dakwahnya awalnya mengajarkan agama Islam bagi penduduk Sulawesi Barat, termasuk juga serta mendirikan Masjid Salabose dan menulistangan Al Quran menggunakan tinta dari kulit kayu yangdijaga dan dilestarikan hingga kini ini.
kini, Al-Quran klasik berusia 4 abad peninggalan Syekh Abdul Mannankonsisten utuh disimpan oleh Imam Masjid Salabose, Muhammad Gaus, yangserta masih keturunan Syekh Abdul Mannan. Tetaptampak jelas, Al Quran ini ditulis tangan bersama rapi dan indah. Terdapat penjelasan dan perbaikan disisi kiri setiap lembarannya.
Setiap th, Al-Quran kebanggaan masyarakat Mandar ini dibuka utk umum dalam dua sesi, adalah di bulan Maulid dan bulan Ramadhan. Di bulanRamadhan th ini, warga Mandar kembali menunjukkan ke publik Al-Quran klasik yang dimilikinya sebagai bukti keutuhan sumber ilmu dan semangat mengembangkan dakwah dan syiar Islam di tanah Mandar.
Walau berada dalam tanah terpencil di barat Sulawesi, namun kemampuanIslam di Mandar terus sangat terasa kental, kuat, dan menakutkan. Semogakelestarian Islam yang hebat di Mandar bakaltetap lestari seperti lestarinya Al-Quran Syekh Abdul Mannan.
(CAL)
Previous
Next Post »
0 Komentar