Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah melansir perkiraan suhu udara bervariasi wilayah Indonesia menjelang memasuki musim Kemarau yang berbarengan dengan momen awal puasa tahun ini. Berdasarkan perkiraan BMKG ibarat yang dikutip dari laman Tempo, perkiraan suhu isu terkini Kemarau sepanjang Juni-September 2015 ada di kisaran 32-35 derajat celcius.
Anomali suhu panas di Indonesia buat tahun ini diperkirakan maksimal sekedar bakalan menjangkau angka 37 derajat celcius di salah satu wilayah berdataran rendah, terutama di wilayah Indonesia kepingan Timur.
Permulaan bulan puasa ramadhan 1436 H sudah berada di depan mata. Kurang dari dua minggu, umat muslim di indonesia menjelang awal bulan bulan puasa. Sambutan suka cita sudah mulai terasa menyeruak di sela-sela masjid & komunitas muslim tanah air.
Tetapi satu ancaman membayang di awal mula bulan puasa tahun ini. Fase demam isu kemarau telah tiba, bencana kekeringan melagak di beraneka wilayah di Indonesia.
Selain perkiraan suhu, BNPB pun mengingatkan bakalan potensi kekeringan yang kemungkinan bakal melanda wilayah yang kerap di landa bencana kekeringan. Seakan misal di Provinsi Nusa Tenggara Barat, beberapa provinsi di Indonesia yang apik mengalami gejala bencana kekeringan tiap menjelang animo Kemarau.
Selain Provinsi NTB, adapula wilayah di Kabupaten lembah Kidul, Yogyakarta yang tiap tahun kemarau tentu dilanda kekeringan. Kewaspadaan bakal bencana selagi demam isu kemarau harus membuat prioritas. Siap siaga buat kuantitas cairan bersih sewaktu bulan ramadhan mesti tetap dijaga, agar ancaman bencana kekeringan tak mengganggu jalannya ibadah puasa.
Alam memang tak bisa diprediksi niscaya, namun kearifan memaknai perputaran alam manabila di tengah bulan suci bulan puasa sudah tentu terus ditingkatkan. Bukankah Allah memerintahkan umatnya tak cuma membangun hubungan benar dengan tuhan dan manusia semaja, tetapi jua menjaga korelasi baik dengan alam?
Kendati menurut BNPB trend Kemarau tahun ini diprediksi enggak akan seekstrim isu terkini kemarau tahun-tahun silam yang membawa ancaman kekeringan berkepanjangan. Kali ini Kemarau datang dengan anomali cuaca yang unik, di tengah trend Kemarau nantu bisa saja tiba-tiba muncul hujan lebat. Hal ini ibarat yang sudah terjadi salah satu minggu terakhir, hujan masih muncul di beberapa wilayah di Pulau Jawa, terlebih diantara hari lalu hujan badai melanda Makassar. Padahal sejatinya fase Kemarau di Indonesia sudah berlangsung sejak bulan Maret maka.
Melainkan, di tengah anomali cuaca yang unik tersebut, kewasapadaan terhadap ancaman bencana efek pergantian iklim tak bisa dibiarkan. Kekeringan bakal membawa kesulitan air bersih terlebih dehidrasi yang mematikan bahwa tak ditanggulangi dengan rapi. Hujan deras yang muncul di tengah Kemarau pun bukan tak mungkin bakalan membawa ancaman banjir dan bencana angin kencang. (ijal)
Sumber
0 Komentar